LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI
Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
teknik komputer jaringan
SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
2015-2016
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan kegiatan Observasi ini dapat terselesaikan tanpa ada halangan satu apapun.
Pembuatan laporan ini tidak terlepas dari pihak pihak yang telah membantu. Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs.Aragani Mizan Zakaria, selaku Kepala SMK N 2 Depok.
2. Ibu Fadilah Damayati, selaku guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
3. Orangtua yang selalu memberikan motivasi dan dukungan
4. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu hingga laporan ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa apa yang disajikan dalam laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan dan kemajuan laporan ini. Akhir kata, kami menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyajian ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Sleman, November 2015
Penulis
A. Latar Belakang Kegiatan Observasi
B. Tujuan Kegiatan Observasi
1. Mengetahui sejarah berdirinya perusahaan PT. Rembaka La Tulipe Cosmetique
2. Mengetahui jenis-jenis produk La Tulipe Cosmetique
3. Mengetahui cara berwirausaha
C. Manfaat Kegiatan Observasi
1. Siswa dapat mengetahui sejarah berdirinya perusahaan PT. Rembaka La Tulipe Cosmetique
2. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis produk La Tulipe Cosmetique
3. Siswa dapat mengetahui cara berwirausaha
Kecantikan adalah salah satu anugerah Tuhan yang tidak ternilai, kita sebagai makhluk yang diberi kehidupan dengan tubuh yang utuh dan lengkap, cantik dan sehat patut bersyukur dengan meningkatkan ibadah kita dan selalu menjaga, merawat, dan memeliharanya.
Salah satu cara menjaga, merawat dan memelihara kecantikan adalah dengan menggunakan produk kosmetik. Di zaman yang serba instan, orang tentu ingin segala sesuatu secara praktis, termasuk salah satunya pada saat berbelanja kosmetik. Oleh sebab itu memulai usaha produk kosmetik dengan bahan baku nabati/hewani merupakan salah satu peluang usaha yang potensial.
Kosmetik sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. Di Mesir, 3000 tahun Sebelum Masehi telah digunakan berbagai bahan alami untuk kosmetik, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan
Di Indonesia sendiri sejarah tentang kosmetologi telah dimulai jauh sebelum zaman penjajahan Belanda. Kosmetik dewasa ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi hampir seluruh wanita dan sebagian pria.
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
Produk kosmetik adalah produk yang dimanfaatkan pada bagian luar tubuh manusia dengan tujuan untuk perawatan/pemeliharaan, melindungi, mengubah/ memperbaharui penampilan pada tubuh. Tanpa disadari, kosmetik telah memberikan warna yang berbeda bagi kehidupan manusia. Membuka beragam peluang usaha dan peluang untuk mengaktualisasikan ilmu dan keterampilan manusia. B. Tujuan Kegiatan Observasi
1. Mengetahui sejarah berdirinya perusahaan PT. Rembaka La Tulipe Cosmetique
2. Mengetahui jenis-jenis produk La Tulipe Cosmetique
3. Mengetahui cara berwirausaha
C. Manfaat Kegiatan Observasi
1. Siswa dapat mengetahui sejarah berdirinya perusahaan PT. Rembaka La Tulipe Cosmetique
2. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis produk La Tulipe Cosmetique
3. Siswa dapat mengetahui cara berwirausaha
Didirikan pada tahun 1980, La Tulipe Cosmetiques berawal dari sebuah ide sederhana: kosmetik yangmenekankan faktor efektivitas dan tidak mudah menimbulkan efek samping yang negative serta sesuai dengan iklim tropis. Untuk mewujudkan itu, konsultan medis La Tulipe Cosmetiques Alm. Prof. Dr. Indro Handojo, dr, SpPK (KAI, KPT-I) melakukan uji klinis dan Patch Test (uji tempel kulit) terhadap produk-produk awal. Hasil penelitian tersebut kemudian dipublikasikan di majalah-majalah kedokteran dan farmasi pada tahun 1985.
Nama La Tulipe Cosmetiques sendiri diambil dari bahasa Perancis, negara yang merupakan pusat mode dan kecantikan dunia. “Tulipe” adalah nama bunga indah yang berdiri tegak (kencang) dan tidak mudah layu (keriput). Begitu pula harapan bagi pengguna kosmetik La Tulipe.
VISI: Menjadi pemuka dalam pemasaran kosmetik di Indonesia, menonjol dalam penelitian dan pengembangan produk, serta sebagai pelopor untuk produk perawatan kulit.
MISI: Menyediakan produk berkualitas tinggi untuk konsumen dengan menekankan faktor efektivitas dan tidak mudah menimbulkan efek samping yang negative, dipadukan dengan pelayanan yang baik demi mewujudkan kepuasan konsumen.
Dimulai dengan home industry yang memproduksi kosmetik pembersih, penyegar dan pelembab, La Tulipe Cosmetiques perlahan tapi pasti membangun reputasinya. Produk-produk La Tulipe semakin sering dipakai para ahli kecantikan dan dokter di bidang kosmetika, termasuk dalam lomba-lomba tata rias tingkat nasional sampai internasional. La Tulipe Cosmetiques kemudian memperoleh gelar Juara Umum dalam Lomba Tingkat Nasional 1987, sekaligus Juara Tingkat ASEAN di tahun yang sama.
Pada tanggal 14 September 2001, La Tulipe Cosmetiques memperoleh Sertifikat CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI di Jakarta. Sejak saat itu, La Tulipe Cosmetiques terus meningkatkan promosinya ke seluruh Indonesia, mulai dari Medan hingga Jayapura.
La Tulipe Cosmetiques pun semakin mendapat tempat di hati konsumen, karena pada tahun 2009 Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan sertifikat halal untuk produk-produknya. Sehingga pada tahun yang sama, La Tulipe Cosmetiques bisa melebarkan sayap ke pasar Brunei Darussalam.
Prof. Dr. Indro Handoyo, dr, SpPK (KAI, KPT-1)
Han Siek Ien
Probolinggo , 1 Januari 1939
Prestasi akademis yang telah dicapai :
| |
| 1952 |
Lulus SRK Mater Dei II Probolinggo
|
| 1955 |
Lulus SMPK Mater Dei probolinggo
|
| 1958 |
Lulus SMAK St Louis , Surabaya (Dinobatkan sebagai Raja Bintang Pelajar se Surabaya)
|
| 12/07/1965 |
Lulus sebagai dokter di Universitas Airlangga Surabaya
|
02/01/1975
|
Asisten di Lab Patologi Klinik FK UNAIR
|
16/05/1981
|
meraih brevet Patologi Klinik
|
09/01/1988
|
meraih gelar doctor dengan predikat Cum-Laude
|
30/06/1996
|
meraih brevet Konsultan Imunologi
|
01/11/2002
|
Guru Besar Fakultas Kedokteran UNAIR
|
Prestasi akademis yang telah dicapai :
| |
1952
|
Lulus SRK Mater Dei II Probolinggo
|
1955
|
Lulus SMPK Mater Dei probolinggo
|
1958
|
Lulus SMAK St Louis , Surabaya (Dinobatkan sebagai Raja Bintang Pelajar se Surabaya)
|
12-07-1965
|
Lulus sebagai dokter di Universitas Airlangga Surabaya
|
02-01-1975
|
Asisten di Lab Patologi Klinik FK UNAIR
|
16-05-1981
|
meraih brevet Patologi Klinik
|
09-01-1988
|
meraih gelar doctor dengan predikat Cum-Laude
|
30-06-1996
|
meraih brevet Konsultan Imunologi
|
01-11-2002
|
Guru Besar Fakultas Kedokteran UNAIR
|
Penghargaan yang diperoleh :
| |
1991
|
Piagam Pengabdian selama 25 th tanpa putus di DepKes RI
|
1992
|
Satyalencana Karya Satya Kelas II
|
2001
|
Satyalencana Karya Satrya 30 th
|
Pengalaman Kerja
| |
01-08-1965 s/d 10-09-1969
|
Wajib Militer/Wajib Kerja Sarjana di ALRI
|
01-11-1969 s/d 31-12-1974
|
Dinas Penyakit Kelamin, Direktorat P2Endemis, Ditjen Yankes, DepKes RI
|
1976 s/d 1993
|
Dosen luar biasa dalam Ilmu Patologi Klinik UNAIR
|
1977 s/d 1993
|
Dosen Akademi Analisis Medis Fak Non Gelar Kes.
|
1986 s/d 2010
|
Dosen Pasca Sarjana UNAIR bidang Imunologi
|
1993 s/d 2010
|
Dosen Tetap F.K. UNAIR dan
Dosen Ilmu Patologi Klinik FKG Unair,
Dosen Program Spesialis Bedah Mulut FKG UNAIR
Dosen Pasca Sarjana S-2 Ilmu Kedokteran Laboratorium UNAIR.
|
Aktif dalam keanggotaan profesi
| |
1965-2011
|
anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
|
1975-1966
|
anggota Ikatan Ahli Patologi Indonesia (IAPI)
|
1980-2010
|
anggota Himpunan Kimia Klini Indonesia (HKKI) dan anggota Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia (PERALMUNI)
|
1996-2010
|
anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia
|
Menerbitkan buku-buku
| |
2003
|
Pengantar Imunoasai Dasar dan pada 2004 menerbitkan buku
|
2004
|
Imunoasai Terapan Pada Beberapa Penyakit Infeksi
|
Prof. Dr. Indro Handoyo, dr, SpPK (KAI. KPT- I) menjabat sebagai Koordinator Penelitian Laboratorium/Instalasi Patologi Klinik FK UNAIR/RSU Dr. Soetomo sampai beliau tutup usia pada 4 Januari 2011 di Gleneagles Hospital – Singapor pk 08.25 waktu setempat.
c. Alamat LaTulipe cosmetique
JL. Berbek Industri VII / 4
Waru - Sidoarjo 61256 Jawa Timur - Indonesia | |||
Telepon
|
:
|
+6231
|
8497542
8497543 8497544 8497545 |
Fax
|
:
|
+6231 8438835
| |
Email
|
:
| ||
Contoh Produk LaTulipe Cosmetique
d. Cara Pemasaran LaTulipe cosmetique
Dalam konteks ilmu pemasaran, mungkin La Tulipe bisa dirujuk sebagai contoh tepat sebuah merek yang sukses menasional dengan model penetrasi flanking strategy: dimulai dari daerah pinggiran, kemudian merangsek ke pusat. Dimulai dari sebuah home industry kecil di Surabaya, lalu pelan-pelan melebarkan pasar dari daerah ke daerah hingga kemudian berkembang, dan kini sudah menjadi merek nasional yang total melibatkan 5.000 karyawan.
Cara komunikasi pemasaran saat itu masih sederhana. Di sela-selah praktik dokter di rumah — Jl. Raya Gubeng 61, Surabaya — Indro memperkenalkan produknya ke calon pelanggan yang datang. Rupanya, cara promosi dari mulut ke mulut itu cukup manjur. Terbukti, tak sedikit kaum Hawa yang mengonsultasikan masalah kulit wajah kepadanya. Tidak hanya itu, kebanyakan dari mereka ternyata juga cocok dengan produk hasil racikannya. Tak mengherankan, pelanggan makin banyak, juga jumlah produksinya. Karyawan bertambah menjadi 10-an orang pada 1982-an. Bahkan pada 1985, berhasil memindah tempat produksi ke lahan yang lebih layak di daerah Prapen (Surabaya). Meski demikian, status tanahnya belum hak milik, masih sewa.
Cara promosi juga mulai ditingkatkan dengan merambah program yang belum dilakukan. Antara lain, mengikuti lomba tata rias, baik taraf nasional maupun internasional. “Kami pernah meraih gelar sebagai Juara Umum Lomba Tata Rias Tingkat Nasional 1987 dan Juara Tingkat ASEAN 1987,” ujar Thoni. Promosi juga dilakukan dengan demo produk di instansi pemerintah, ibu-ibu Dharma Wanita dan Bhayangkari, serta organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Cakupan pasarnya masih mayoritas di Surabaya dan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar